Saya bukanlah seorang psikolog, maupun sarjana psikologi, Namun saya sering dimintai pendapat oleh teman2 saya mengenai masalah yang berhubungan dengan dunia psikologi. Mulai dari masalah yang teramat sangat sederhana sampai masalah yang lumayan berat dan membutuhkan suatu analisis yang sangat mendalam.
Disini saya akan sedikit mengupas sisi kecil dari problema teman, yang pernah singgah dan mengisi didalam kamus saya. Saya ingin memaparkan yang termasuk dalam kategori sangat sederhana saja terlebih dahulu, dan akan saya jabarkan cerita itu secara sederhana, dibumbui dengan sedikit ilmu “psikologi” yang saya dapatkan dari pembelajaran hidup saya pribadi serta disokong dari beberapa literature praktis yang pernah saya baca.
berikut ini ceritanya :
AW : “Trie, Aku tu sekarang lagi naksir cewek, dia itu temen KKN ku. Sudah semenjak 2006 Aku mencoba untuk mendekatinya, namun Aku tidak tahu, harus bagaimana cara ku supaya bisa masuk ke dalam hatinya, tanpa sedikitpun melukainya?”
Trie : hahahahaha….Aku pada awalnya ketawa mendengar penjelasan temenku AW itu
Hhhhhmmmm.. Aku menarik nafas panjang
“Mas sebenarnya kamu itu tidak perlu melakukan hal-hal aneh untuk membuatnya bisa membuka hati kepadamu, cobalah untuk mengetuk pintu hatinya dengan lembut, janganlah kamu terburu nafsu untuk segera mendapatkan hatinya (hehehe..belum pernah ya? :p )”
AW : “Maksudmu gimana sih? Aku itu ga berani untuk ngungkapin rasa itu ma dia? Aku sudah mencoba untuk memancing dia? Namun sepertinya dia tidak merespon semua itu? Apakah dia tidak merasakan signal yang Aku berikan ya?”
Trie : “iyah, Aku paham apa yang menjadi pertanyaanmu, namun sebelum Aku menjelaskan lebih jauh, Aku akan memberimu sedikit prolog bagaimana kamu seharusnya mulai untuk melangkah.
Aku heran, kamu itu cowok lho mas, masak omong I Luv U saja tidak berani?”
Trie : “hehehehe…gakpapa., Aku juga dolo termasuk orang yang tidak berani untuk mengucapkan hal itu, Aku cenderung untuk menyimpannya dan sebagai konsumsi ku sendiri, jadi Aku tahu dilemma yang membelenggu hatimu. So you are meet the right person to solve your problem.”
AW : “ahh kamu bisa aja, tapi emang sih Aku agak takut untuk mengungkapkan semua rasa ku ini kepadanya, Aku takut hasilnya tidak seperti yang Aku harapkan Trie ;(“
Trie : “Aku paham, okelah kita bisa mulai dari hal yang sederhana terlebih dahulu, kita singkirkan dahulu topik takutmu untuk say Love to her.
Mas..sebenarnya sangat sederhana saja, jika kamu emang sudah merasa tertarik dengan lawan jenis dan kamu ingin berusaha meraih hatinya, cobalah untuk memberikan kedua “telingamu” kepadanya.”
AW : “Maksudmu?”
Trie : “Lah kamu itu bagaimana sih, uda sarjana, teknik lagi, tapi payah dalam hal ginian..begini, maksudku ialah ketika dia ingin membagi perasaan yang mengganjal dalam hatinya, entah itu masalah kerjaan, masalah keluarga atau apapun yang ingin di sharingkan, cobalah kamu menjadi seorang pendengar yang baik, dengarkanlah keluh kesahnya, jadilah tempat sampah untuk dirinya sehingga dia bisa mengeluarkan semua unek-unek yang mengganggu hatinya.
Dan ada kalanya, mereka cuma ingin menuangkan semua, tanpa memerlukan counter dari dirimu, hal ini bisa kamu lihat dari bahasa tubuhnya, apakah dia memerlukan jawaban, memerlukan nasehat mu ato hanya sekedar berbagi masalah.
AW : “hum..berat juga ya…., lah Aku kan tidak tahu dia ingin nasehat ku ato tidak?”
Trie : “ Ya gakpapa, seiring waktu kamu pasti akan bisa mengetahui kapan dia ingin suatu nasehat ato hanya sekedar ingin didengarkan. Sudahkah kamu melakukan hal sepele ini selama hampir 4 thini?
AW : “hehehehehe….”
Trie : “Makanya kamu coba dulu untuk sekedar memberikan kupingmu untuknya, analogi sederhananya seperti ini, jika dia menoleh ke kanan, maka dia melihatmu, pun ketika dia menoleh kekiri, dia juga melihatmu. So.., kamu harus bisa selalu ada untuk dirinya.”
AW : “Okey..kayaknya sih mudah..”
Trie : “Coba saja hal yang sederhana itu dolo, nanti seiring berjalannya waktu, ketika rasa itu sudah semakin nyaman bersarang diantara kamu dan dia, maka kamu bisa mulai masuk kedalam hatinya. Tapi ingat, janganlah kamu cerita macem-macem ke “lingkungannya” bahwa kamu menyukainya, dikarenakan hal itu akan bisa mengakibatkan gossip berhembus, dan ketika dia mendengar bahwa dia digosipkan dengan mu, maka kemungkinan dia akan menjauhimu, dikarenakan hal itu sangatlah membuat perempuan menjadi tidak nyaman.”
AW : “hahahahaha…emang begitu ya?”
Trie : “lha jelaslah, apalagi perempuan merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang sangat sensitif dan cenderung mempergunakan rasa mereka dalam menganalisa semua yang terjadi, dimana hal ini berbeda dengan Pria yang cenderung berpikir berdasarkan logika.”
Sudahlah, kamu praktekan hal itu dolo, nanti kalau sudah yakin bisa berhasil mendapatkan hatinya, bolehlah kita berdiskusi lagi. Pasti akan banyak hal yang akan kamu temui dalam proses menuju hubungan itu (baca: pacaran). Dan ketika moment itu muncul kamu harus berani bilang : I Luv U kepadanya, jika belum….
AW : “ahahahahaha…aku pasti akan memhubungimu bro…. ” (THS)