PEMANIS BUATAN DALAM MAKANAN DAN MINUMAN
Imtiyaz Hawan
Saat Ini perkembangan makanan dan minuman dalam cup sangat pesat. Tapi apa semua org mengerti ttg informasi dan apa saja yang terkandung dalam produk2 tersebut. Suatu Pagi saat berangkat kerja,ketemu adik kecil berangkat sekolah,kalau melihat dari fisiknya sih umurnya muungkin sekitar 6 atau 7 tahun,trus si adik kecil nyamperin penjual minuman beli satu cup minuman kopi dan dikonsumsi sambil senyum-senyum. saya memandang sambil nangis-nangis (nangis dalam hati).
Coba dech perhatikan komposisi minuman yg tercantum di label,sdhkah kita mengerti apa saja maksud dari tulisan2 itu?
saya kasih contoh,misalnya minuman cup rasa buah.komposisinya begini (ini contoh bebas loh ya…..tidak mengacu pada salah satu produk pun)
Komposisi yang tercantum pada label: air, gula, pengatur keasaman asam sitrat, ekstrak buah, pemanis buatan natrium siklamat 120 mg/cup (ADI: 11 mg/kg Berat Badan), pengawet natrium benzoat, perisa buah.
kalau dilihat dari komposisinya maka ada 3 kategori zat aditif makanan yg digunakan, apa sih zat aditif makanan itu?zat aditif makanan adalah: bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu.
3 kategori zat aditif makanan dalam contoh diatas adalah:
– zat pengasam, yaitu pengatur keasaman asam sitrat (jenis lain yg sering ditemukan adalah:asam malat).
– zat pengawet, yaitu pengawet natrium benzoat. didalam tubuh manusia terdapat mekanisme alamiah untuk mengolah benzoat sehingga tidak terjadi penumpukan dan akan dibuang oleh tubuh.jenis pengawet lain yg juga sering muncul adalah: kalium sorbat.
– zat pemanis sintetik atau dikenal dengan pemanis buatan, yaitu pemanis buatan natrium siklamat 120 mg/cup (ADI: 11 mg/kg Berat Badan). natrium siklamat merupakan salah satu jenis pemanis buatan yang masih diijinkan penggunaannya di indonesia,(pemanis buatan lainnya spt:sakarin,neotam,asesulfam K,aspartam)
Penggunaan pemanis buatan (artificial sweetener)yang semula hanya ditujukan pada produk-produk khusus bagi penderita diabetes, saat ini penggunaannya semakin meluas pada berbagai produk pangan secara umum. Beberapa pemanis buatan bahkan tersedia untuk dapat langsung digunakan atau ditambahkan langsung oleh konsumen kedalam makanan atau minuman sebagai pengganti gula. Propaganda mengenai penggunaan pemanis buatan umumnya dikaitkan dengan isu-isu kesehatan seperti: pengaturan berat badan, pencegahan kerusakan gigi, dan bagi penderita diabetes dinyatakan dapat mengontrol peningkatan kadar glukosa dalam darah. Namun demikian, tidak selamanya penggunaan pemanis buatan tersebut aman bagi kesehatan. Pemanis buatan diperoleh secara sintetis melalui reaksi-reaksi kimia di laboratorium maupun skala industri. Karena diperoleh melalui proses sintetis dapat dipastikan bahan tersebut mengandung senyawa-senyawa sintetis.
Penggunaan pemanis buatan perlu diwaspadai karena dalam takaran yang berlebih dapat menimbulkan efek samping yang merugikan kesehatan manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis pemanis buatan berpotensi menyebabkan tumor dan bersifat karsinogenik. Misalnya hasil metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan senyawa karsinogenik (senyawa yg dapat merangsang terjadinya tumor dan kanker), pada pengujian dengan tikus pembuangan sikloheksamina melalui urin dapat merangsang tumbuhnya tumor kandung kemih pada tikus, akan tetapi terhadap beberapa galur tikus dan hamster ternyata menunjukkan hasil negatif terhadap sifat merangsang terjadinya tumor kandung kemih. Model eksperimen hewan juga tidak selalu cocok dengan kondisi manusia karena manusia tidak selalu memiliki mekanisme fisiologis dan biokimiawi yang sama dengan hewan coba. Hanya kira-kira 60-70% reaksi pada hewan yang mirip dengan reaksi pada manusia. Dengan demikian efek yang terlihat pada hewan seringkali juga terlihat pada manusia secara kualitatif. Karena itu kita masih sering berpegang pada data hewan bila data manusia tidak ada. Selain itu eksperimen pada hewan dilakukan dalam situasi yang berbeda dari lingkungan manusia. Juga penggunaan dosis pada eksperimen hewan biasanya sangat besar; hal ini untuk memprovokasi (jiah bahasanya agak gmnaaaaaaaa gituuuuuu?!) agar kelainan dapat terlihat dalam waktu yang lebih singkat dan dengan menggunakan hewan coba yang sesedikit mungkin. Dalam ketidakpastian seperti disebutkan di atas, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah menetapkan batas-batas yang disebut Acceptable Daily Intake (ADI) atau kebutuhan per orang per hari, yaitu batasan jumlah suatu Bahan tambahan pangan yang dapat dikonsumsi per kg berat badan per hari seumur hidup tanpa suatu resiko .
Nilai ADI untuk pemanis buatan natrium siklamat adalah: 11 mg/kg berat badan. (untuk jenis pemanis lainnya, biasanya tercantum pada kemasan) jadi sangat bergantung pada berat badan si pengkonsumsi, untuk anak yang baru 27 bulan (2 tahun 3 bulan), maka perhitungannya:
o Jumlah aman konsumsi natrium siklamat/hari = ADI natrium siklamat x Berat Badan
= 11 mg/kg Berat Badan x 12,9 kg (perkiraan berat badan anak umur 2 thn,3 bln)
=141,9 mg natrium siklamat/hari.
Jika Di konversi kedalam jumlah cup minuman perhari, maka:
Jumlah cup minuman perhari = (Jumlah aman konsumsi natrium siklamat/hari)/kandungan Natrium siklamat per cup
= (141,9 mg natrium siklamat per hari)/(120 mg/cup)
= 1,18 cup, dibulatkan menjadi
= 1 cup/ hari
*kandungan siklamat biasanya tercantum dalam komposisi (seperti contoh komposisi diatas)
Jadi,sbnrnya minuman dgn sejenis sampel diatas,kurang cocok buat anak2 balita, jika pun anaknya terus menerus minta minum itu produk, maka pastikan si adik tidak mengkonsumi minuman atau makanan lain yg mengandung siklamat sepanjang hari yg sama.
So,besok2 cobalah lebih care terhadap apa saja sih yg di konsumsi anak-anak anda (makanya klo udah jadi bunda sayang jangan malas2,biar anak2nya gak jajan di luar)
Sekian dan terima kasiiiiiiiiiiiiiih, senyum dulu ach *_* imtiyaz (iim atau tiyaz aja) TPHP 02