BukBer Kagama Virtual Tangerang: “Bukan Sekedar Nongkrong”

BukBer Kagama Virtual Tangerang:  “Bukan Sekedar Nongkrong”
Umi Gita

 

Lagi lagi hari jumat. Hari yang penting bagi segelintir anggota KV di Tangerang. Ya, ini Kopdar yang kedua kalinya dengan bungkus ‘Buka Puasa Bersama’. Dan kegiatan ini tiba tiba saja muncul hanya dengan email seorang Irvan Kristanto ke milis KV dengan menyebut nama seorang anggota milis; Umigita…kapan Bukber KV Jabodetabek?”

 

Lalu gayung pun bersambut dari anggota lainnya yang merasa berdomisili di Tangerang, baik karena tempat tinggal maupun pekerjaan. Singkat cerita, tanpa banyak ba-bi-bu, didapuk lah irvan kristanto dan umi gita untuk menjadi panitia yang mengurusi acara ini. Dan tanpa banyak ba-bi-bu, tempat dan waktu ditentukan. Jumat, 19 Agustus 2011 di Solaria BSD Square.

 

Banyak anggota milis yang tidak tahu dimana itu Solrai BSD Square, tapi panitia berusaha memberikan gambaran tempat. Woro-woro pun disebar, dari milis, event di Fesbuk dan BBM. Sempat cemas juga karena yang konfirmasi jumlahnya minim, tapi namanya bukan KV kalo gak nekat jalan terus. Sempat panik juga ketika mas Anung memberi tahu kalo Solaria BSD Square tidak bisa di reservasi, hanya bisa ketika hari baru booking. Waduuhhhh, siapa nih yang bersedia berkorban untuk datang lebih awal dan booking? Lagi lagi tertuju pada Irvan Kristanto dan Umi Gita. Wah ini emang duet maut abad ini kali yeee…

 

Berjibaku dengan batin dan keadaan kantor, akhirnya dengan menerapkan ilmunya Santiago di Sang Alkemis.

“Aku emang berniat kesini, Mi…jadi yang awalnya aku harus ke toko di Bekasi, bisa dipindah ke toko di Tangerang aja.” Ungkap Irvan Kristanto. Umi Gita pun tersenyum dan merasakan hal yang sama. Ya, ketika kita menginginkan sesuatu, maka segenap alam semesta akan membantumu.

 

Satu persatu, aktivis KV berdatangan. Dimulai dari mas Gojis (T. Sipil, 92), Gusti Rizal (T. Kimia, 91), Arief Khumaidi (Filsafat, 90) dengan istrinya yaitu Rosmaria (Filsafat, 90), Heni H. Yusuf (T.Elektro, 97), Jimmy M. Mboe (hukum, 92), Bayu Utomo (T. Fisika, 2003), Nur Setianto (T. Fisika, 2000), Valdi Riovia (FKT, 96), Imtiyaz (TP, 2002) dan Syarif Budiman (Psiko, 2001).

Maghrib pun menjelang. Kami langsung menyatap hidangan yang ada dengan lahap. Datanglah aktivis yang lain seperti Anung (PN, 93), Indarto (PN, 93), Yaser Arafat (Fisika, 88), Nurul Putri (PN, 2005), Martinus Rachmat (TP, 91) dan Nennie (Filsafat, 77).

 

Setelah saling memperkenalkan diri, tak lupa didahului terkait informasi tentang kegiatan-kegiatan KV yang sudah dilakukan dan agenda mendatang, obrolan santai dan ketawa-ketiwi pun menghiasi malam itu. Bener-benar energi habis untuk ketawa, simpul mas Valdi. Bagaimana tidak, satu idom jadul sempat muncul yaitu teklek kecemplung kalen….dan Semar-Gareng-Petruk-Bagong (kalau yang ini hanya mas Anung yang dapat menjelaskan hehehe…).

 

Mbak Imtityaz pun tidak mau kalah untuk menunjukkan kamampuannya dengan memberikan teh hasil racikannya di kantornya. Satu persatu rekan mencicipi dan memberikan komentar yang dapat membangun rasa teh mbak Imtiyaz. Lalu mas Martin yang juga seperguruan dengan mbak Imtiyaz di TP, memberikan surprise dengan jualan buku-buku lawas dan antic dengan diskon yang besar. Langsung saja kawan-kawan pada berebutan.

 

Mbak Nennie yang merupakan pengurus Kagama Tangerang pun bercerita bagaimana ia sangat apresiasi dengan KV, ia bilang bahwa KV lebih guyub dan melakukan aksi nyata. Iapun sebenarnya mengikuti jalannya milis KV, hanya saja masih belum berkomentar ataupun posting….(jadi, mbak nennie, setelah postingan ini diharapkan untuk komentar yaa…). Sebenarnya kembali lagi ke masalah klasik kita, bahwa Kagama itu penuh dengan orang-orang yang hebat dan berada di level atas. Untuk di Tangerang Selatan saja, ketua DPRD nya Kagama, Rektor UNPAM kagama juga, belum lagi para pejabat di BATAN, LIPI, BPPT…yang juag Kagama. Hanya saja, kita ini kurang aksi nyata sebagai Kagama. Padahal kita bisa melakukan sebuah aksi kepedulian sosial yang sederhana tapi kelihatan.

 

Memang KopDar KV itu bukan sekedar nonkrong yang berjumpa tuk mengobati rasa kangen akan kawan dan almamater. Namun lebih dari itu, karena ide bermunculan, jaringan terbangun dan tereratkan. Dan tak sekedar ngomong yang tanpa aksi.

 

Tak terasa, malam pun semakin larut. Para pelayan Solaria BSD Square pun mulai bersih-bersih. Wah jangan sampai kita mengulangi KopDar di Pondok Selasih dimana kami sampai diusir oleh penjaganya karena tidak selesai-selesai. Kami pun bergegas keluar restoran dan berfoto bersama. Tapi dasar KV, tak puas, di dalam, diskusi pun dilanjut di luar sembari berdiri dan mejeng ala anak muda hehehe…wah kalau tidak di stop, bisa-bisa sampe besok pagi baru selesai.

 

Inilah sekelumit kecil serunya KopDar KV Tangerang. Semoga KopDar KV di kota-kota lainhya dapat lebih menarik. Kami tunggu ceritanya yaa ^^

 

Satu paragraf yang mungkin mewakili perasaan kami setelah KopDar;

“Kami merindu Kampus Gadjah Mada. Kami merindu Jogjakarta. Namun, kami sadari sepenuhnya, disini bukan Jogjakarta ataupun Kampus Gadjah Mada. Disini adalah Tangerang. Namun kami temukan cinta Kampus Gadjah Mada dan nuansa Jogjakarta disini.” 

 

 

21 Agustus 2011

-gadis kecil dengan jutaan mimpi-

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s