8tahun yang lalu saya menginjakkan Jakarta untuk pertama kali, bukan untuk bekerja namun magang kerja. Berangkat ke jakarta dengan mempergunakan kereta progo, untuk membelah keremangan serta suasana jogja yang mendung serta mulai untuk sebuah langkah awal perjalanan. Sampai senen, pukul 03.00 WIB, suasana masih gelap dan gulita, dalam bingung pun segera aku mengontak temanku yang kebetulan sudah bekerja di kota ini. Mungkin bagi anak desa seperti ku ini menginjakkan kaki di Ibu kota sendirian merupakan hal yang sangat baru dan tentu saja banyak rasa was was yg timbul, untuk menghilangkan rasa gugup serta biar tidak kelihatan seperti orang desa, aku segera membakar rokok kretek ku. ya kuhisap dalam2 sembari memegangi tas koper ku erat2. Ya, aku pikir ini sangat efektif untuk menutupi kegelisanku.
30 menit kemudian perasaan was2 itu lenyap, dikarenakan teman yang menjemput sudah terlihat.
saya melakukan kerja praktek di PT Astra Otoparts di jalan pegangsaan dua jakarta utara, dan kost di daerah kumuh sukapura. Ya, dengan modal uang dari rumah yang seadanya untuk bisa bertahan sebulan awal. Jarak antara kost dengan pabrik tempat saya magang kerja bisa ditempuh selama 30menit, tergantung macet atau tidak.
Pabrik, sebuah suasana yang tidak pernah ada dalam bayangan saya untuk kerja di tempat ini. Di pabrik ini diproduksi semua spare part kendaraan, seperti blok mesin, transmission case, cover mesin untuk semua kendaraan dengan berbagai merk, suzuki, toyota, honda, mitsubishi dll.
saya pernah membikin orang Jepang dari Suzuki marah2, dikarenakan hampir semua part hasil uji coba Dies baru itu mengalami crack 😀 (Dies= alat cetak). saya hanya ketawa saja, dalam hati tentunya. dan ternyata masalah memang ada pada perhitungan kecepatan tembak dari mesinnya serta letak dari over flow yang kurang pas, sehingga pada waktu pembekuan aluminium tidak sempurna.
(teknologi yang dipergunakan untuk mencetak logam aluminium cair ini ialah dengan mempergunakan proses “Die Casting High Pressure”)
alur proses nya: aluminium di cairkan(molten) –> dicetak dengan high pressure –> trimming –> machining –> painting
selain mengerjakan proses2 casting di pabrik itu, saya juga mengejakan beberapa proyek kecil (sekitar 1M nilainya), yaitu sebuah proses asembly roda, jadi ketika dikirim ke pabrikan motor, mereka tinggal pasang ban komplit ke body motor. lumayan menguras pemikiran saya, dari desain sampai ngelas saya melakukannya. Proyek ini selesai bertepatan dengan saya selesai magang kerja. Dari sini, saya belajar banyak hal, termasuk sistem Kanban yang terkenal itu serta tahu TPS (Toyota Production System), menghitung cycle time sebuah proses, menganalisa masalah dengan metode fish bone diagram.
“Kanban”
“Fishbone”
namun, saya tidak mau jika harus bekerja di sebuah pabrik, ya pada waktu itu saya berpikir, saya tidak akan bekerja di pabrik, walaupun itu perusahaan besar sekelas astra ataupun yang lainnya. kenapa?
– lingkungan kerja yang cenderung monoton
– suasana kerja yang tidak pas dengan saya
– harus dengan seragam kerj
– mungkin bisa ditambahi ?
kira2, bagi teman2 yang bekerja di pabrik, entah pabrik otomotif, pabrik makanan, pabrik apapun, pernahkah berpikir untuk tidak kerja di pabrik? dan jika bisa nyaman, adakah resepnya untuk menikmati pabrik tempat kita bekerja itu.
ths
(ilustrasi foto diambil dari internet)