Baru saja acara buka bersama di kementrian Pekerjaan Umum telah selesai dilaksanakan. Ramai itu pasti, dan acara Buka bersamanya sukses dilaksanakan. Adapun sambutan dilakukan oleh bapak Prof BWS, namun acara kurang komplit dikarenakan Bpk Djoko Kirmanto sedang ada acara di luar, jadi tidak bisa hadir.
Terus terang saya sendiri bingung mau nulis apa dan apakah yang harus saya tulis. Mungkin bisa dimulai dari ketika saya menginjakkan PU, dimana sudah banyak sekali alumni yang datang, terus melakukan dan mengisi daftar hadir.
Secara garis besar, susunan acaranya yaitu:
datang –> isi daftar hadir –> duduk ndegerin ceramah –> buka puasa. Done, ya it done. Sangatlah sederhana untuk sekelas Gadjah Mada. Terus apa yang saya dapat? Nothing.
Kebanyakan dari peserta Buber yang saya amati, mereka cenderung untuk membentuk kelompok yang mereka kenal, ya itu pastilah, namun setidaknya ketika ada acara kumpul seperti ini apapun itu kemasannya, diharapakan ada satu atau dua manfaat yang bisa kita dapatkan. Dan atau mungkin bisa disisipkan agenda untuk lebih memberdayakan alumni, tidak hanya sebatas makan terus pulang. Saya juga sempat berbicara dengan teman2 yang lebih muda dari saya, dan kebanyakan dari mereka menjawab hal yang sama, kurang mengena.
Kenapa sih sekelas UGM tidak bisa merangkul semua alumni nya? Kenapa tidak bisa mengembangkan potensi lebih dari hanya sekedar kumpul2 dan temu kangen? Mungkin bagi mereka yang sudah termasuk generasi senior, hal itu bermanfaat, tapi bagi yang masih muda, its nothing and no meaning.
Acara buber seperti ini sudah beberapa kali dilaksanakan dan setiap tahun selalu sama dan sama. Saya belum pernah mendengar sebuah terobosan yang nyata (atau mungkin saya yang kuper, jadi tidak mengetahui kegiatan kagama).
Walaupun demikian, setidaknya dari sedikit alumni yang tergabung di milis ini, bisa memberikan kontribusi yang nyata untuk pemberdayaan almamater dan semoga bisa merangkul lebih banyak lagi untuk lebih menggalang kesolidan kagama.
Ya, teman2 di milis ini sudah beberapa langkah lebih maju dan semoga bisa lebih membawa energi positif dan serta bisa menanggalkan ego masing-masing untuk membuat alumni ini lebih terdengar lagi.
“kami”
semoga tulisan dengan sedikit oto kritik ini membawa kebaikan untuk almamater kita. (ths)