Reportase Kopdar Syawalan Kagama Virtual Jabodetabek: Cinta Sehangat Teh Kwam In
Meriah. Satu kata yang mungkin dapat menggambarkan kesan yang tercipta setelah mengikuti Kopdar syawalan Kagama Virtual Jabodetabek, 25 September 2011 lalu. Acara syawalan yang dibungkus berbeda dari pakem syawalan yang ada selama ini. Betapa tidak, acara ini saja sudah dibungkus dengan judul ‘The Way of Tea’.
Bertempat di kedai teh milik mas Bambang Laresolo di Agripark, Bogor mampu menyerap perhatian sekitar 40 orang untuk bersilahturahmi, berbagi dan berempati tanpa memandang jurusan maupun angkatan. Semua melebur jadi satu. Hal ini sudah dimulai semenjak Mas Eko Shp memandu games seru sebagai pemanasan acara. Kurang lebih ada tiga games yang dibawakan mas eko yaitu gerak lagu, tarzan&jane dan games berhitung. Dari games ini sudah terlihat bila mbak andi rahmah dan mas anung itu bila sudah bertemu dapat bersahabat dekat dan akrab, walupun di milis seringkali mereka berdebat.
Dan games puncak yaitu berhitung dimenangkan oleh duet mbak andi rahmah dan mbak ona. Namun, hadiah jatuh ke tangan mbak ona karena mbak andi rahmah mendapat hadiah khusus yaitu hadiah ‘top posting milis’ dan ketika dibuka hadiah itu…eng…ing…eng…sesuatu yang bewarna merah muda banget lah…memang diberikan khusus dari produk Matahari-nya mas Irvan untuk yang sering posting di milis.
Acara berlanjut dengan cerita pengalaman mas Bambang menemukan ‘passion’ nya tentang teh. Cerita tentang bagaimana ia mengarungi daerah-daerah yang terkenal dengan Teh nya. Dan ‘passion’ nya itulah yang kini membawanya menjadi ‘Tea Specialist’ dengan membuka kedai teh yang menawarkan berbagai macam teh di seluruh dunia dan agen penjual teh.
‘Tasted your personalities’ begitulah yang tertera di kartu nama mas Bambang Laresolo. Mungkin, pilih teh mu dan rasakan pribadi mu.
Selain bercerita tentang teh, mas Bambang juga mengajak kita menikmati sensasi minum teh yang kuno dari negeri Cina. Ada tiga jenis teh yang diseduh langsung oleh mas Bambang. Pertama kami mencicipi Teh Longcing, tehnya kaisar Cina. Kami menikmatinya dengan gelas kecil seperti minum sake, hmm….berasa seperti kaisar dengan permaisurinya. Lalu kami diberikan teh Kwam In—yang asal usulnya dari kisah seorang petani yang rajin membersihkan patung Dewi Kwam Im yang kemudian petani tersebut mendapat mimpi bertemu Dewi Kwam In dan menemukan pohon The, maka disebutlah The Kwam In. Dan yang terakhir, kami menikmati Puerh Teh, Teh dengan usia 20 tahun dan bernilai 2 juta rupiah. Wooooowww….berasa kaya banget! Dan rasanya….membuat melayang…..
Acara semakin meriah dengan adanya dooprize dan lelang produk Matahari cap Guangzhou nya mas Irvan. Ada kaos, tas anak, tas wanita, celana jins, baju wanita, jaket hingga pigura. Semua orang memeriahkan lelang semua produk yang dimulai dari harga sepuluh ribu rupiah. Hampir semua peserta mendapatkan lelang produk-produk mas irvan itu karena mereka tidak jaim sama sekali. Seperti pada umumnya, ibu-ibu seperti mbak andi rahmah, mbak ayi, mbak ona, Istri mas ryan, dan mbak Ratih memborong produk lelang untuk anak dan suaminya. Namun, anak muda seperti Tisna dan Indri pun tak mau kalah, mereka juga berpartisipasi aktif mendapatkan produk lelang. Yah lumayanlah dapat celana jins dan baju wanita. Ya gak Tis? Ndri?
Saya yang memandu lelang bersama Indri pun tak mau kalah. Sempat ketar ketir takut tak dapat produk lelang yang memang bagus-bagus. Sebenarnya saya naksir dengan kemeja dan dasi ungu merek Arrow, namun ternyata peminatnya banyak dan harganya menembus 175 ribu. Dan jatuh deh di tangan mbak Andi Rahmah. Tapi yah alhamdulilah saya masih dapat tiga kaos bermerk dengan harga 20 ribu per kaosnya. Selain itu sebagai hadiah dari mas irvan karena udah nge-mc, saya dapat celana jins panjang dan ‘ehm’ yang kembar dengan mbak Iim (suatu saat pasti itu akan berguna kan, mbak :p). Sempat berfikir, ini celana jinsnya buat siapa, secara saya sudah tidak biasa pakai celana. Namun akhirnya celana jins itu saya berikan untuk Bapak saya dan ternyata ‘pas’ yah hitung-hitung mengambil hati Bapak supaya diperbolehkan ikut kegiatan Kagama Virtual terus hehehe…
Akhirnya acara pun selesai setelah semua produk lelang sudah laris manis dan menghasilkan 1,8 juta untuk disumbangkan ke beasiswa Kagama Virtual. Eit, tunggu dulu, kejutan tak berakhir disini. Setiap peserta mendapatkan goody bag dari mas Bambang Laresolo yang isinya tiga jenis teh yang bisa dicoba di rumah yaitu blooming tea, mint tea dan teh hitam dari Tambi. Tak lupa sebelum berpisah, kami selalu sempat berfoto bersama.
Pulang dari acara ini, saya benar-benar dapat tersenyum bahagia. Sungguh bahagia rasanya ada sebuah ikatan pertemanan tanpa memandang label-label manusia, dan bagaikan satu keluarga. Dimana lagi bila bukan di Kagama Virtual.
Usut demi usut, dari acara ini ada yang mulai menemukan cinta sejati. Mari kita doakan semoga mereka menjadi pasangan yang abadi. Namun, terlepas dari itu, kebersamaan disini, di Kagama Virtual ini menciptakan cinta yang hangat diantara kita, sehangat minum teh Kwam In di sore hari.
28 September 2011
-gadis kecil dengan jutaan mimpi-