Mengatasi Kebosanan di Tempat Kerja
Noviandik
Saya bekerja sudah 20 th ditempat yg sama, dimana sebelumnya saya sudah mulai bekerja semenjak saya mahasiswa dan berpindah2 ketika saya lulus saya sempat menjadi pegawai negeri dan akhirnya saya menetap disuatu perusahaan yg sekarang ini dan tidak terasa sudah 20 th saya lewati, memang ketika mahasiswa saya berpikir bagaimana saya bisa bayar kuliah dan sedikit bersenang bahkan sama sekali saya tidak pernah berpikir karir yg penting tujuan saya tercapai sehingga ketika ada teman menawarkan pekerjaan yg menghasilkan uang lebih banyak saya langsung pindah (oportunis), setelah lulus kuliah saya mendaftar jadi pegawai negeri ketika itu untuk menjadi pagawai negeri merupakan idaman banyak orang karena setelah masa bakti akan mendapat pensiun.
Namun ternyata setelah saya bekerja menjadi PN kurang lebih 3 tahun ternyata penghasilan saya tidak sehebat waktu Mahasiswa jadi saya putuskan untuk keluar, karena saya lulusan UGM tidak begitu sulit untuk mencari pekerjaan dari 3 lamaran yg saya kirim ketiganya saya di panggil untuk ikut test dan dari test yg saya ikutin yg paling ribet dan terkesan sulit adalah perusahaan saya sekarang jadi ketika itu saya punya gambaran ini perusahaan sepertinya bagus sehingga saya putuskan masuk, namun seperti teman2 rasakan saya juga mengalami rasa kenapa idialisme kita terganggu setiap kita memberikan ide2 baru selalu dibilang oleh senior kita “sudah nggak usah macam2 biasa seperti itu ngerjainnya” sampai saya frustasi dan tidak mau berpikir mencari ide segar untuk mempermudah mengerjakan suatu pekerjaan.
Namun setelah saya pikir-pikir Bodoh benar kita ini kenapa harus berhenti berpikir hanya karena masalah sepele akhirnya saya tetap mengembangkan ide2 segar dan saya tulis serta saya lakukan secara2 sembunyi2 dan suatu hari pimpinan sy diganti oleh orang muda dan beliau lulusan MIT university, beliau orang baru sehingga sering ke staf2 menanyakan apa yg kita kerjakan termasuk ke saya nah ini kesempatan untuk menunjukan hasil kerja saya sebetetulnya bukan temuan yg fantastik jaman itu microsoft excel masih barang langka dan yg populer adalah Lotus 123 dan kebetulan saya sudah mempelajari duluan dan saya coba praktekan singkat cerita pimpinan saya berpendapat bekerjaan saya lebih effektif dan efficient sehingga saya diminta mengajari teman sekantor agar semua pekerjaan dirubah ke excel, tentunya saya dimusuhin banyak teman sekantor namun saya tetap lakukan saja akhirnya semua bisa dan dari bisik2 mereka membicarakan ternyata lebih enak pakai excel ya.
Nah dari cerita saya ini saya cuma ingin memberikan beberapa tip barangkali bermanfaat:
1. Ternyata menjadi opurtunis itu memerlukan energi yg besar dan mungkin manfaatnya tidak terlalu bisa kita rasakan.
2. Dimanapun kita bekerja masalah itu pasti ada, yang penting bagaimana kita menyelesaikannya
3. Jika kita ada masalah jangan berhenti berkarya pada dasarnya jika kita berhenti berkarya sama saja mempertotonkan dirikita menjadi lebih Bodoh
4. Jika kita punya pendapat jualah dengan cara Assertive sehingga orang bersedia memberi masukan untuk kemajuan pendapat kita dan setelah jadi merekan akan dengan senang hati menggunakannya karena mereka merasa bahwa itu adalah pendapat dia
5. Yang terakhir jangan mudah putus asa sehingga kita mudah memutuskan untuk pindah pekerjaan padahal barangkali kita lho yg tidak bisa menyesuaikan diri namun kalau memang rasa pingin keluar itu kuat sekali coba ambil cuti dengan melakukan sesuatu yg dulu sering dilakukan tapi karena kesibukan hobby itu tidak sempat di lakukan seperti: memancing dll Atau ambil kursus2 pendek untuk charging otak kita
Semoga bermanfaat Salam noviandik
noviandik