Guruku, Ibu Mazna….
Namanya Ibu Mazna, guru baruku di kelas 5 SD. Ia mengajar matematika. Ia perempuan yang cantik dengan kulit kuning langsat dan rambut sebahu yang ikal. Badannya ramping dan cukup tinggi untuk ukuran perempuan Indonesia. Senyumnya khas dan tawanya renyah.
Ia pintar sekali dan baik hati. Ia membuat matematika mudah dipahami. Tidak menghukum dan mau mendengar muridnya. Mau mengakui kalau ia keliru. Ia juga rajin bercerita untuk memotivasi. Kami pun merajut mimpi.
Jika aku akhirnya punya cita-cita tinggi. Gadis kecil yatim dari SD pinggiran negeri. Dan menggantung asa pada kekuatan diri. Karena ia memberi inspirasi.
Bertahun-tahun tak bersua, tapi jiwanya selalu ada. Ketika kembali ke kota tercinta dan berniat untuk bersua melihat wajahnya, beliau sudah menjadi jenazah. Meninggal dalam usia yang relative muda. Maafkanlah siswamu yang terlambat menyapa. Kami makin berurai air mata ketika suaminya bercerita bahwa kami adalah siswa kebanggannya.
Medan… 25 November 2011
Kenangan Pada Ibu Mazna
Selamat Hari Guru, IBu….. Engkau selalu ada dalam diriku….