INTERNET MENGANTARKAN SAYA KULIAH DI LUAR NEGERI
Bosman Batubara
Tak perlu kita ragukan lagi, bahwa internet adalah salah satu revolusi terbesar di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Dengan internet kita dengan mudah terhubungkan kemana saja di seluruh dunia, sepanjang sasaran yang kita tuju juga memiliki akses internet. Bagi saya pribadi, keberadaan internet telah membuat hidup saya “XLangkah Lebih Maju”, seperti yang saya coba ceritakan pada bagian berikut ini.
Selain manfaat internet yang sudah saya rasakan sebelumnya seperti aplikasi email yang membuat saya dengan mudah berkomunikasi dengan siapa saja, aplikasi di media soial yang menghubungkan saya dengan banyak teman-teman, blog yang membuat saya bisa bebas mengekspresikan diri sesuai dengan yang saya maui, hal konkrit lain yang saya dapatkan dari internet adalah beasiswa ke luar negeri.
Melanjutkan pendidikan di luar negeri melalui skema beasiswa, adalah salah satu mimpi yang sering hadir di kalangan muda Indonesia. Dengan berkuliah di luar negeri, ada banyak hal positif yang didapatkan oleh seseorang. Misalnya, bisa mendapatkan pendidikan dengan kualitas yang lebih baik, karena dalam banyak kasus universitas-universitas di luar negeri, terutama di Eropa, memiliki kualitas yang jauh lebih bagus dari universitas-universitas di Indonesia. Kedua, kita bisa memperluas cakrawala berfikir kita karena bergaul dengan manusia dari segala bangsa. Pertukaran budaya dan mencoba sesuatu yang baru menjadi kata kunci di sini. Dan tentu saja yang tak kalah penting adalah, kita memiliki pengalaman melihat tempat lain di luar Indonesia.
Mendapatkan beasiswa, selain diperlukan faktor latar belakang akademik yang bagus, kesungguhan, keberuntungan, juga mesti ditunjang dengan seberapa bagus seorang kandidat dalam mengakses informasi. Karena hampir semua informasi yang berhubungan dengan beasiswa pada dasarnya sudah ada di internet. Orang yang mencari beasiswa hanya perlu melakukan pengumpulan informasi yang sistematis melalui internet hingga akhirnya dapat memperoleh beasiswa.
Pada dasarnya, ada tiga hal mendasar yang selalu hadir dalam persyaratan untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Yang pertama adalah kemampuang Bahasa Inggris, yang kedua seorang pelamar harus tahu program beasiswa dan universitas atau program studi yang diincarnya, dan yang ketiga seorang pelamar harus sanggup menyiapkan proposal pendaftaran beasiswa yang bagus. Khusus untuk yang terakhir, ini menjadi sangat penting karena dokumen inilah yang nantinya menjadi salah satu materi evaluasi bagi tim penilai untuk menentukan apakah seorang pelamar dinilai layak mendapatkan beasiswa atau tidak.
Apa peranan internet dalam kemampuan Bahasa Inggris bagi seorang pelamar beasiwa? Yang pertama-tama adalah masalah tes kemampuan Bahasa Inggris. Tes kemampuan Bahasa Inggris sekarang diorganisir lewat internet (internet-based TOEFL, iBT). Universitas-universitas di Eropa, dan di juga di benua-benua lain, biasanya meminta persyaratan kemampuan Bahasa Inggris iBT ini. Tes kemampuan Bahasa Inggris berbasis kertas, paper-based TOEFL, pBT, sudah jarang dicantumkan di website-website universitas sebagai salah satu persyaratan pendaftaran.
Selain mengikuti test lewat internet, seorang pencari beasiswa juga dapat meningkatkan kemampuan Bahasa Inggrisnya dengan menggunakan fasilitas yang ada di internet. Salah satu website favorit saya dulu adalah website British Council (http://www.britishcouncil.org/new/learning/). Dalam website ini ada menu belajar Bahasa Inggris. Di dalamnya para pengunjung bisa mengunduh file-file MP3 dalam Bahasa Inggris dan sekaligus skript-nya. Jadi ketika kita mendengarkan file-file MP3 tersebut, kita belajar sekaligus dua bagian dalam TOEFL, yaitu listening dan reading. Kalau kita rajin menirukan omongan orang yang ada dalam file MP3 tersebut, maka kita juga bisa sekaligus belajar speaking. Semua poin di atas berguna dalam TOEFL yang memiliki 4 sub-test yaitu: reading, listening, speaking dan writing. Masalah writing, tentu saja bisa juga diatasi kalau kita rajin mengasah kemampuan menulis kita dalam Bahasa Inggris.
Untuk poin kedua, informasi mengenai program beasiswa, universitas, dan jurusan yang menjadi sasaran kita, keberadaan internet juga sangat menunjang. Saya melakukan semua aplikasi beasiswa saya dulu lewat internet. Meski pada tahap akhir saya tetap harus mengirimkan dokumen tertulis melalui pos, tetapi pada awalnya semuanya dilakukan dengan fasilitas internet.
Bagi seorang yang masih dalam tahap memulai mengumpulkan informasi ini, seperti saya dulu, mungkin ada baiknya bergabung dengan komunitas di miling list (milis) seperti beasiswa@yahoogroups.com yang khusus membahas soal beasiswa. Di dalam milis itu banyak sekali informasi beasiswa beredar. Dan yang lebih menyenangkan lagi, kalau anda memiliki pertanyaan seputar beasiswa, anda bisa melayangkannya di milis tersebut. Berdasarkan pengalaman, maka akan banyak orang yang menanggapi dan memberi solusi atas pertanyaan anda, karena banyak di antara anggota milis tersebut adalah mereka yang sudah berpengalaman mendapatkan beasiswa, jadi anda bertanya kepada orang yang benar-benar menguasai persoalan.
Hal berikutnya yang saya lakukan dulu adalah mendaftarkan email saya ke website yang memang khusus didedikasikan untuk menyediakan informasi beasiswa di seluruh dunia. Jadi setiap ada informasi beasiswa terbaru dimana saja, saya mendapatkan email secara otomatis dari website tersebut. Persoalan apakah informasi yang dikirim cocok dengan kemauan saya atau tidak, itu urusan belakangan. Karena kalau saya merasa tidak cocok dengan informasi yang ada, maka saya tinggal menghapus email tersebut. Website yang saya ikuti dari dulu sampai sekarang adalah http://www.scholars4dev.com/.
Hal lain yang saya lakukan untuk mengumpulkan informasi beasiswa melalui internet tentu saja adalah dengan mengunjungi website lembaga pemberi beasiswa. Biasanya di website-website tersebut dijelaskan jenis beasiswa yang ditawarakan, persyaratannya, program studi yang ada lengkap dengan link ke universitasnya. Bahkan lebih jauh, kalau sudah sampai di website universitas, hampir pasti kita selalu bisa mencari tahu lebih jauh tentang dosen-dosennya hingga riset-riset yang mereka lakukan.
Ada banyak website lembaga pemberi beasiswa. Saya coba sebutkan beberapa. Untuk tujuan ke Belanda, ada beasiswa STUNED, ke Belgia ada beasiswa VLIR-UOS, ke Jerman ada beasiswa DAAD, ke Perancis ada beasiswaBGF, ke Australia ada beasiswa ADS, ke Amerika Serikat ada beasiswa Fulbright, ke Inggris ada beasiswaChevening, dan masih banyak lagi, yang mana semua informasinya sudah ada di internet.
Setelah mendapatkan informasi yang cukup, saya kemudian memilah-milah semuanya dan akhirnya memutuskan beasiswa mana yang akan saya lamar. Dan tahapan berikutnya, seperti yang sudah saya sebutkan di atas adalah bagaimana menyiapkan proposal lamaran beasiswa yang bagus. Setidaknya dalam kasus saya, saya berhasil mendapatkan beasiswa VLIR-UOS dari Pemerintah Belgia untuk programInteruniversity Programme in Water Resources Engineering yang dikelola oleh dua universitas yaitu Katholieke Universiteit Leuven dan Vrije Universiteit Brussels.
Selain persyaratan formal seperti Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) S-1, kemampuan Bahasa Inggris yang dibuktikan dengan sertifikat iBT, surat rekomendasi, hal lain yang biasanya selalu hadir dalam sebuah proposal pendaftaran beasiswa adalah motivasi kita dalam melamar beasiswa, atau lazim disebut Statment of Purpose (SoP). Kadang-kadang kita memiliki banyak modal yang sudah kita kerjakan dan pas dengan apa yang dicari oleh lembaga pemberi beasiswa, tetapi tidak semua orang dapat menuliskannya dengan baik sehingga tim penyeleksi percaya bahwa kita adalah orang yang tepat untuk mendapatkan beasiswa terkait.
Bagaimana membuat SoP yang baik ini? Dulu saya mempelajarinya juga dengan menggunakan fasilitas internet. Ada banyak website yang memuat tips-tips soal penulisan SoP. Saya dulu mempelajari salah satunya lewat website http://www.statementofpurpose.com/. Poin yang mungkin bisa menjadi pertimbangan dalam menulis SoP adalah, jangan terlalu panjang. Dalam kasus saya, saya dulu hanya membuatnya satu halaman. SoP satu halaman itu dengan jelas harus mencerminkan diri kita, misalnya mengenai apa yang telah kita lakukan, dan apa yang mau kita lakukan ke depan, tentu saja dalam hubungannya dengan program beasiswa dan jurusan yang kita lamar. Serta mungkin perlu juga kita jelaskan kontribusi seperti apa kira-kira yang akan kita berikan kepada orang banyak dengan diberikannya beasiswa tersebut kepada kita.
Sebagai penutup, saya ingin kembali menegaskan, bahwa bagi saya internet telah membuka begitu banyak pintu kesempatan. Internet menyajikan begitu banyak informasi. Tinggal kita yang memilah dan mengolahnya sesuai dengan yang kita butuhkan. Bagi rekan yang sedang mencari beasiswa, saya ucapkan selamat mencoba dan semoga beruntung.
***
Tulisan ini sengaja dibuat untuk lomba nge-blog bertajuk “Bagaimana Internet Membuat Saya ‘XLangkah Lebih Maju‘” yang diadakan oleh XL.
Halo Mas, salam kenal nama saya shizen.. saya lulusan sebuah prguruan tinggi d Bandung thn 2011 dan saya ada impian untuk bisa melanjutkan pendidikan (S2) di luar negeri, dengan kondisi perekonomian orang tua yang tidak memungkinkan untuk membiayai kuliah saya, makanya saya berusaha untuk mencari beasiswa yang dapat menunjang perkuliahan saya nantinya.. oy Mas.. saat ini saya sedang mencoba daftar beasiswa “british chevening” via online application form dan ada rencana juga tuk mendaftar beasiswa “ADS”.. tapi hambatan yang saya alami yaitu masih awam dan kesulitan untuk membuat aplikasi dan berkas pengajuan beasiswa.. klo diperbolehkan saya minta contoh aplikasi dan berkas2 yang mungkin pernah Mas buat untuk mendaftar beasiswa luar negeri manapun jika masih ada via email.. terima kasih Mas sebelumnya..
shizensyah@gmail.com
Assalammualaikum…..
jadi terinspirasi nih baca blognya, pengen banget aku bisa kaya mas. tapi ya itu…banyak ga taunya. klo boleh aku minta contoh application buat ngelamar beasiswa di luar negeri. thanks ya…
gegerahma28@gmail.com
boleh lah bagi cara,,, pembuatan dan tips untuk proposal beasiswanya kak…
saya juga pengen kuliah S2 di singapore,,,,
kirim ke emailku ya,,
trimakasih
komariatulh@yahoo.co.id