oleh : Cindy Silvia Hadi
Berawal dari event Pesbuk tentang reuni kagama, aku mulai merencakan untuk bisa rehat sejenak dari rutinitas. Aku mengajukan jadwal cuti hingga bulan Desember nanti, dan atasanku hanya berkata “its okey.” Yes! Teriakku dalam hati. Di kalenderku tak mengenal weekend, dan tanggal bisa mendadak menjadi “merah” (libur) ketika ada kata “it’s okey” dari pihak yang berwenang.
Satu minggu sebelum hari kebebasanku, aku memantau info-info kegiatan melalui gadget. “besok ber-gangnam versi jowo style ya” membaca sambil melongo dan garuk2 kepala. Apalagi nie ya? “Hatchi!!” video kiriman mba Laely masuk di BBM. Ngakak sendiria liat video nya.
Kamis malam aku sudah tiba di Bekasi. Kacamata, okey. Kain sifon, okey. Baju merah, okey. Kupastikan tak ada yang tertinggal, karena aku malas mencari2nya lagi.
Jum’at…
Sabtu…
Horee, hari Minggu!!! Ini pertama kalinya naik kereta sendirian, antara ragu dan was-was. Berbekal informasi yang didapat, tiba di stasiun Klender pukul 07.30 dan aku tidak ketinggalan kereta. Entah kenapa, hari itu sepertinya dress code nya merah, banyak banget orang berlalu lalang menggunakan baju merah. Berharap ada salah satu diantara mereka yang berniat datang ke reuni Kagama. Sepertinya harapan itu hanyalah sebuah harapan. Ha ha ha, hanya kebetulan banyak yang menggunakan baju merah. Meeting point nya di stasiun kota. Menunggu Indri yang terlambat datang, akhirnya aku memutuskan untuk sarapan pagi terlebih dahulu.
Indri dan Ndari datang… lets go to Ancol and we will having fun!!
Tidak pake bingung , tidak pake kesasa, kami tiba di Ecovention Hall Ecopark, banyak orang dominan menggunakan baju merah. Kalau yang ini tak diragukan lagi, pasti mau reuni Kagama. Di sini aku bertemu dengan teman-teman yang kenal berawal dari social media. Setelah bercipika cipiki, dan say hai, kami diajak untuk gladi bersih tarian Jowo Style. Dibilang gladi bersih, tapi nggak seperti gladi bersih. Ada yang sibuk menyapa teman, ada yang hanya melihat latihannya, dan ada sibuk dengan kameranya. Gladi bersih selama 20 menit, dirasa sudah cukup dan siap membaur dengan teman-teman lainnya.
Aku bertemu dengan senior yang juga partner kerja selama 1 tahun, memang sengaja kami janjian disini. Tapi dia memilih untuk resign dan meninggalkanku seorang diri menjadi baby sister untuk para nila-nila ku… >_<
Alumni paduan suara menjadi pembuka acara reuni. Tiba-tiba “maju… maju!” Apa ya? Dan ngapain ya? Aku mengikuti teman-teman Kagama Virtual berdiri di depan panggung tanpa mengerti maksud dan tujuannya. Ternyata menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada dan diperkenalkan sebagai panitia “Kagama Goes Green”.
Kami menunggu jadwal aksi panggung sembari bercakap-cakap, menyapa teman lama, makan, bercanda. “pertunjukan kedua, Kagama Virtual” duo MC memanggil kami. Diawali salto dari Alfian kemudian diikuti teman-teman yang bermodalkan “nekat” untuk meramaikan dan menunjukkan kekompakannya. Lagu berdurasi 2 menit, ditutup dengan atraksi ngesot dari Mas Irvan.
Setelah berganganam ria, rasa nya kaki, tangan, dan badan masih ingin digerakkan. Kami selalu meramaikan dan membuat penuh pelataran panggung. Dan mungkin merusak suasana penonton yang hanya duduk di bangku. Ada sebuah lagu, aku lupa judulnya, ada beberapa alumni ke depan panggung dan menarikan poco-poco. Rasanya gerakan poco-poco yang sudah dikombinasikan kurang familiar bagi kami. Kami tetap bertahan di depan panggung tetapi sudah mulai tangan dan kaki di goyang, ajeb-ajeb.



“Tiba-tiba cinta datang kepadaku, saat kumulai mencari cinta. Tiba-tiba cinta datang kepadaku, kuharap dia rasakan yang sama”
Hm, aku menemukan sesosok yang menarik, mau kenalan tapi nggak pede. Cukup curi-curi pandang. Intermezo! Kalimat Mbak Laely (2012) berikut ini mewakili apa yang yang ada di hatiku, “Sebenarnya saya mencari satu cinta di antara ratusan atau ribuan orang itu, tapi yang kutemukan kegilaan, receh, dan persahabatan. “
Hohoho.


Menantikan Reuni “Kagama Goes Green” yang akan diadakan di Yogyakarta tanggal 8-9 Desember 2012. kalau kata mba Aroem “Aku tak lagi Virtual.“