Kegiatan ini terselenggara berawal dari kerinduan untuk membiasakan dan membudayakan menulis di antara teman-teman alumni UGM yang tergabung dalam KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada ) VIRTUAL. Banyaknya bioskop dan film-film yang dapat diunduh secara gratis membuat dunia membaca dan menulis banyak ditinggalkan. Kami mengamati setiap hari puluhan thread di Grup Facebook Kagama Virtual muncul dengan dinamika diskusi yang tinggi. Kadang kami menemukan mutiara –mutiara pemikiran yang bernilai dalam lautan thread, tetapi hanyut begitu saja. Oleh karena itu dimulailah dengan mengumpulkan blog teman-teman dan mengambil beberapa tulisan untuk dimuat di website www.kagamavirtual.com. Selanjutnya dari diskusi sejumlah alumni, muncul pemikiran yang sama untuk menerbitkan buku. Pilihan pertama adalah membuat antologi cerpen karya teman-teman dan umum. Pembuatan antologi bertujuan meningkatkan mutu tulisan sehingga dibuatlah lomba cerpen untuk umum.
Kami berharap kegiatan ini menjadi suatu event tahunan, rutin, dan dipertimbangkan dalam karya tulis dan sastra di Indonesia. Panitia Pelaksana adalah AM Lilik Agung, Aroem Naroeni, dan Nur Laeliyatul Masruroh dengan dukungan dari teman-teman KAGAMA. Pengumuman lomba cerpen mulai dipublikasikan sejak Selasa 1 Oktober 2013 dan waktu akhir pengiriman 11 November 2013. Tema cerpen: “Kisah Masa-Masa Kuliah (Isih Penak Jamanku tho?)”.
Pada pertengahan Oktober 2013, baru 21 cerpen masuk, kemudian publikasi digencarkan dengan menyebarkan ke berbagai jaringan media sosial, kampus-kampus di Jakarta, dan tentu saja di kampus UGM. Pada minggu terakhir, 100 naskah cerpen masuk. Lalu pada tiga hari sebelum tanggal penutupan pengiriman naskah, 150 naskah cerpen masuk. Bahkan hingga beberapa hari setelah tanggal penutupan, naskah masih terus berdatangan. Naskah yang datang melewati batas waktu yang ditentukan, sayang sekali tidak bisa diikutkan lomba.
Oleh karena banyaknya karya yang masuk dan melebihi perkiraan, juri yang terdiri dari Wahyu W Basjir, Tulus Wijanarko, Andreas Maryoto, Sopril Amir, Dwi Nastiti Arumsari Oscar, Suluh Pratita, dan Sulastama Raharja memutuskan untuk memperpanjang waktu penilaian. Butuh tambahan waktu untuk mereka membaca dan menilai semua naskah yang masuk. Peserta terbuka untuk semua alumni UGM (termasuk panitia) dan umum. Hanya para juri yang tidak diijinkan mengikuti lomba. Para juri menerima naskah tanpa nama peserta sehingga penilaian dilakukan secara objektif sesuai kriteria yang telah ditentukan.
Total naskah cerpen yang masuk dan bisa disertakan lomba sebanyak 248 dari 213 penulis. Sebanyak 52 peserta atau 24,4% di antaranya adalah mahasiswa dan alumni UGM. Naskah berasal dari seluruh penjuru Indonesia, sampai kabupaten-kabupaten kecil di Jawa, Kalimantan, Sumatra, NTT dan lain-lain. Bahkan ada peserta dari alumni UGM yang tinggal di luar negeri. Penulis sangat beragam, dari usia SMP sampai pensiunan, dari penulis profesional sampai yang baru saja menulis untuk kali pertama. Mungkin inilah kekuatan dunia media sosial yang mampu menyebarkan informasi ke berbagai penjuru.
Akhirnya dari 248 naskah cerpen itu terpilih pemenang sebagai berikut :
Juara I : Dua Arus Selokan Mataram. Pengarang : Hanif Junaedi Ady Putra (mahasiswa Fakultas Hukum UGM).
Juara II : Kedarpan. Pengarang : Hasanudin Abdurakhman ( alumnus FMIPA UGM)
Juara III : Lanang. Pengarang : Midun Aliassyah (mahasiswa Pasca Sarjana UGM.
Juara Harapan I : Sebelum Telepon Berdering. Pengarang : Kun Adyan Anindito (mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Juara Harapan II : Drupadi dan Lelakinya. Pengarang : Maya Saputri (penulis dan jurnalis)
Juara Harapan III :Tersangka Teroris Itu Teman Istimewaku di Masa Lalu. Pengarang : Nur Laeliyatul Masruroh (penulis, editor, dan alumnus Fakultas Biologi UGM)
Yang masuk dalam antologi:
1. Apa yang Mungkin dari Pintu Itu. Pengarang : Asef Saeful Anwar (mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada).
2. Perjumpaan di Candi Prambanan. Pengarang : Sunaryo Subroto (alumnus Teknik Kimia UGM).
3. Menikah. Pengarang : Haji Arif Arofah (Nama Pena : Hara Hope), penulis, dan alumnus UIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta.
4. Saputangan Merah Jambu. Pengarang : R. Toto Sugiarto(penulis dan alumnus Fakultas Ilmu Budaya, UGM)
Pemenang Favorit dan yang akan menjadi cover buku : Tersangka Teroris Itu Teman Istimewaku di Masa Lalu. Pengarang : Nur Laeliyatul Masruroh (penulis, editor, dan alumnus Fakultas Biologi UGM)
Para pemenang mendapatkan hadiah. Juara I : 3 juta+hadiah dari sponsor. Juara II : 2 juta +hadiah dari sponsor. Juara III : 1 juta + hadiah dari sponsor. Harapan I : 500 ribu + hadiah dari sponsor. Harapan II : 500 ribu + hadiah dari sponsor. Harapan III : 500 ribu + hadiah dari sponsor. Favorit : 1 juta + hadiah dari sponsor.
Pengumuman pemenang diselenggarakan di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, pada Kamis, 12 Desember 2013, dikemas dalam Dialog Budaya dengan pembicara Anthony Dio Martin (psikolog dan pembicara publik) dan Andrias Harefa (penulis dan pembicara publik). Host acara AM Lilik Agung.
Semua pemenang dan semua peserta lomba cerpen akan mendapatkan buku antologi cerpen.
Buku antologi cerpen ini akan diterbitkan atas biaya Sampoerna Foundation, oleh PT Elex Media Komputindo. Selain dijual di toko buku Gramedia, buku ini akan disebarkan ke perpustakaan-perpustakaan sekolah di seluruh Indonesia yang memerlukannya, didistribusikan oleh TNT, dan disalurkan melalui Indonesia Mengajar. Panitia mengucapkan terima kasih kepada:
1. Sampoerna Foundation
2. PT Elexmediakomputindo
3. TNT
4. Galeri Indonesia Kaya
5. Sinergi
6. Seluruh pihak yang mendukung kegiatan ini.