Dedikasi Tim Dokter Gigi Kagama untuk Karimun Jawa

Oleh: drg Fitri Arini

Dedikasi Tim Dokter Gigi Kagama untuk Karimun Jawa

Setelah berdiskusi panjang lebar akhirnya wacana tersebut dapat terealisasikan. Sebuah kegiatan sosial pun tercetus dan terlaksana pada medio November 2015. Karimun Jawa pun dipiliha, dikarenakan wilayah tersebut yang cukup terpencil, sangat membutuhkan bantuan dan bisa diakses relatif mudah oleh teman-teman KAGAMA. Pengda Jateng, Kagama dan Kagama Virtual akhirnya turun tangan buat program seperti: Konservasi terumbu karang, Pelayanan Kesehatan dan Pengembangan pariwisata.

12243565_10205310427982026_6072935521756326360_n

“tim dokter Kagama”

Acara Kagama “Goes to Desa“ ini didukung banyak pihak. Diantaranya ialah, Bapak Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah dan selaku ketua dari Kagama. Diikuti pula oleh Sekda Propinsi Jateng, Pangdam Diponegoro, Danlanal, Kapolda, Bupati Jepara, Muspida setempat berpartisipasi semua.

12278821_10205310426221982_2559422436355852838_n

“Gubernur Jawa Tengah sekaligus ketua Kagama, Bpk Ganjar Pranowo”

Salah satu program bakti sosial di karimun jawa ialah Bakti Sosial di bidang Kesehatan. KAGAMA mengirimkan Tim Kesehatan lumayan lengkap yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Karimun Jawa. Tim Medis UGM ini dipimpin oleh Dr Cahyono SpOG (K) yang terdiri dari:
Tim Pasukan Dokter spesialis kandungan dan kebidanan 2 orang
Tim Pasukan Dokter spesiakis THT 1 orang
Tim Pasukan Dokter gigi 10 orang
Tim Pasukan dokter umum 2 orang

Cerita bagaimana Tim Pasukan Dokter Gigi KAGAMA membangun gugus kendali mutu kerja dalam bakti sosial ini membekas di perasaan saya secara dalam yang ingin saya share di tulisan ini:

Gugus Kerja Tim Pasukan Dokter Gigi dibagi 2 yaitu Tim Dental Observation dan Tim Dental Treatment.

Tim Medical Observation ini terjun ke lapangan langsung ke dua SD di Karimun Jawa. Tim Dental Observation melakukan penyuluhan kesehatan gigi pada siswa-siswa di Karimun Jawa. Setelah itu ratusan anak-anak sekolah berbaris mengantri untuk di-observasi dengan cepat. Koordinator tim ini adalah Drg. Yayik Gayatri kakak angkatan sayaxsaat kuliah dibantu adek2 kagama: drg Aziz Pratama, drg Rifky, drg Novi dan drg Evi Rosmawati alumnus UMY kebetulan bekerja di klinik saya “Maxilla Clinic dan Apotek”.

12279183_10205310429582066_5735458736339904559_n

“Merawat Pasien”

Bagi yang membutuhkan tindakan ringan maka langsung diselesaikan di tempat itu juga (lokasi ada di SD 1 dan SD 2 Karimun Jawa) misalkan dengan pencabutan gigi susu. Bagi yang membutuhkan tindakan khusus maka segera dikirim ke Puskesmas dimana disana telah menunggu Tim Dental Treatment.

Di Puskesmas yang menjadi Markas Komando Tim Pasukan Dental Treatment berjibaku bekerja. Kiriman pasien benar-benar berlimpah ruah seperti air bah dikarenakan memang daerah ini cukup minim fasilitas pengobatan dan tindakan atas kesehatan gigi. Kebetulan saya berada di Tim ini bersama Drg. Budi dari Pati, drg Agus Ramli dan Devi perawat gigi puskesmaa Karimun. Selain itu, Drg. Mayu yang ahli dalam dikajian Kesehatan Gigi menjadi supporting system dan advisor-nya yang kebetulan riset PhD-nya dulu di Jepang relevan dengan hal ini.

Pencabutan Gigi Susu, Pencabutan Gigi Tetap, Scaling (Pembersihan Karang Gigi), Filling (Tambal Gigi), juga termasuk pengarahan kepada perawat gigi yg bertugas di sana untuk mengatasi komplikasi pasca pencabutan gigi seperti dry socket treatment, penanganan infeksi serta pendarahan, dll.

Para Dokter Gigi dari Tim Pasukan Dental Treatment berjibaku sampai gigi-gigi terakhir si pasien bisa diobati. Tapi dasar pasiennya tahu betul ini pengobatan gratis maka bukannya malah berkurang, malah makin tambah panjang saja antriannya. Lah karena biaya pengobatan gigi amat mahal disini. Untuk cabut gigi misalkan kadang harus ke Jepara. Biaya transport ke Jepara 400 ribu, biaya akomodasi selama di Jepara bisa 300 ribu, biaya cabut gigi dan tindakan lainnya bisa 200-300 ribu. Total Jenderal bisa 1 juta sendiri.

11221769_10205310428862048_1113942428033743_n

“Berkumpul”

Hari ini ada Tim Pasukan Dental Treatment KAGAMA memberi pelayanan gratis. Yah sudah berebut datang bahkan ada minta kedua giginya yang rusak (memang harus dicabut), minta dicabut keduanya sekaligus saat itu juga karena tahu ini tindakan medis gratis. Lah karena yang antri untuk dapat tindakan banyak sekali terpaksa Tim Dentist cuma bisa layani hanya beberapa pasien saja yg cabut langsung 2 gigi. Terlalu kewalahan dengan banyaknya pasien yg harus dilayani, apalagi kursi gigi hanya satu dengan bur saja dan belum lagi lampu yang mati. Disini pengalaman dan jam terbang dokter-dokter gigi KAGAMA benar-benar diuji dalam tantangan kasus riil di lapangan: pasien.
Tetapi tidak ada pengorbanan yang sia-sia. Setelah seluruh barisan pasien selesai dikerjakan. Dari wajah-wajah desa nan polos mereka tersenyum ucapan tulus terima kasih yang benar-benar maknyus lega di hati yang menerimanya. ”Maturnuwun Bu Dokter”, ”Maturnuwun Pak Dokter”, terucap polos yang membuat hati bahagia mendengarnya. Kepala puskesmas dr Dino juga mengapresiasi tim drg kagama ini dan berharap kegiatan ini rutin dilakukan

Akhir dari bakti sosial ini ditutup dengan menikmati keindahan Kepulauan Karimun Jawa.

Pantai Karimun Jawa, 20 November 2015

Leave a comment