Rekening Kagama Virtual (KV) Peduli Banjir Jakarta :
BCA An. Heni Hendriyati.
No. 8990369934. (konfirmasi pengiriman dana via SMS ke ponsel Heni 08158207176)
Rekn. Mandiri a.n AA Sagung Indriani Oka.
No. 1660.0002.07498. (konfirmasi pengiriman dana via SMS ke ponsel Indri 081804050864)
Gerakan Peduli Banjir Jakarta langsung terbentuk sore ini begitu melihat kondisi lapangan yang makin memprihatinkan. Berita perkembangan terbaru dari BMKG mengindikasikan hujan dan banjir akan terus berlangsung selama tiga hari ke depan. Diperkirakan keadaan banjir akan terus berlangsung esok hari dan mungkin akan lebih buruk dari hari ini. Joko Wi juga sudah mengumumkan kondisi Jakarta ada pada status kondisi tanggap darurat. Dari liputan 6 SCTV kita tahu apa yang diucapkan Joko Wi tentang Jakarta.
“Karena kondisi seperti ini, mulai hari ini sampai tanggal 27 Januari 2013, kami nyatakan posisinya tanggap darurat,” kata Joko Wi usai rapat gabungan dengan Menko Kesra, Agung Laksono, BNPB, BMKG, dan Kementerian PU.
Rekening untuk membantu penyaluran dana ke korban banjir segera ditentukan dan inilah keputusan dari panitia “KV Peduli Banjir Jakarta” :
Rekening Kagama Virtual (KV) Peduli Banjir Jakarta :
BCA An. Heni Hendriyati.
No. 8990369934. (konfirmasi pengiriman dana via SMS ke ponsel Heni 08158207176) Rekn…
Salut buat para aktifis Kagama Virtual yang sudah melakukan kegiatan nyata mengkampanyekan gerakan ”Satu Pohon, Satu Alumni” dan memperkenalkan pentingnya pendidikan lingkungan hidup kepada orang tua dan anak-anak. Kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang betapa pentingnya mengubah gaya hidup yang lebih pro lingkungan dalam upaya mengurangi carbon footprint (jejak karbon).
Tanggal 9 Desember 2012 lalu, rombongan “pecinta alam” dari berbagai fakultas, berbagai tingkatan umur dan berbagai macam model tingkah lakunya, tumplek bleg di lereng Merapi dengan satu tujuan “menghijaukan Merapi“. Beberapa bis mengangkut rombongan itu dengan didahului oleh pembuka jalan, sehingga perjalanan menjadi sangat lancar. Sayangnya bis nomor 15 yang kunaiki mengalami gangguan pada filter solarnya. Akibatnya kita menyerah dan turun dari bis untuk pindah ke bis lain.
Rupanya nasib masih menguji kesabaran kita. Ketika harus berhenti di tanjakan gara-gara disalip oleh rombongan pejabat dengan didahului raungan klakson khas pejabat negara, maka bis pengganti ternyata tidak sanggup untuk jalan mendaki tanpa ancang-ancang. Daripada ngedumel tanpa arah, akhirnya kitapun semuanya turun dan jalan kaki menuju ke lokasi penanaman bibit pohon.
Alhamdulillah, baru berjalan beberapa meter bis sudah normal kembali dan kitapun melanjutkan menuju lokasi penanaman dengan naik bus. Disini baru terbukti bahwa napas anak muda sangat berbeda dengan nafas…
Tembang-tembang lawaspun memenuhi Gelanggang Mahasiswa dan panitia Kagama Goes Green seperti mendapat pelampiasan akan capeknya menjadi panitia dan capeknya melakukan perjalanan tanpa banyak istirahat. Sejak sore mereka sudah bekerja keras mengatur peserta yang naik kereta api Taksaka dan kini ketika kelelahan itu bertemu dengan vocal Dadang, maka lupalah mereka akan lelahnya badan.
25 tahun lalu aku sering nonton Dadang menyanyikan lagu-lagu Queen, seperti penonton lain, akupun ikut jingkrak-jingkrak. Tak nyana hari ini aku ikut acara Kagama Night dan melihat Dadang masih seperti dulu. Vocal yang penuh dan stamina yang masih belum banyak berubah, meskipun nafas mungkin sudah tidak sepanjang dulu.
Beberapa lagu dilantunkan dan harus diakui Dadang menyanyi dengan hati. Banyak teman lamanya muncul malam ini dan itu membuat nyanyiannya menjadi lebih bermakna. Ada nuansa rindu pada suaranya, rindu akan gegap gempitanya panggung di jaman 25 tahun lalu.
Tembang-tembang lawaspun memenuhi Gelanggang Mahasiswa dan panitia Kagama Goes Green seperti mendapat pelampiasan akan capeknya menjadi panitia dan capeknya melakukan perjalanan tanpa banyak istirahat. Sejak sore mereka sudah bekerja keras mengatur peserta yang naik kereta api Taksaka dan kini ketika kelelahan itu bertemu dengan vocal Dadang, maka lupalah mereka akan lelahnya badan.
Hampir seluruh panitia dan beberapa peserta larut dalam pesona Dadang membawakan lagu-lagu…
Acara donor darah memang selalu menakutkan bagi yang belum pernah melakukannya, tapi sangat menyenangkan bagi yang sudah pernah melakukannya. Bagaimana tidak menarik, kegiatan DD (Donor Darah) adalah kegiatan yang menbuat badan kita semakin sehat dan efek sampingnya adalah mengalirnya pahala buat kita.
“#KagamaGoesGreen : Donor Darah jadinya tanggal berapa mas Eko?”
“Tanggal 8 Desember 2012 mas”
“Mas Herry Zudianto, mantan Walikota Jogja apa ikutan?”
“Insya Allah ikutan mas. Beliau kan bosnya PMI DIY, jadi mestinya ikut berpartisipasi dalam kegiatan donor darah dalam rangkaian kegiatan KagamaGpoesGreen ini”
“Siip mas, semoga sukses ya mas”
“Amin. Ikutan donor darah kan mas?”
“Hmm… mas Eko ikut juga ya?”
Nah kalau sudah bicara masalah ini, aku jadi kehabisan kata-kata. Harusny akujawab ikut, tapi aku pasti tidak ikut, jadi njawabnya harus mengambang. Seolah ikut tapi tidak ikut.
“Kenal mas Syaukat Ali dosen UGM? Nah dia yang menginspirasiku untuk selalu ikut donor darah dimanapun berada”
Jawaban ngambang itu seolah-olah menegaskan kalau aku suka acara donor darah dan ikut acara donor darah dimanapun acara iotu dilakukan. Padahal aku sama sekali tidak bisa lagi ikut menjadi pendonor.
Tahun 80an aku masih aktif ikut donor darah, tapi sejak aku divonis carrier hepatitis…
Di Jogja sendiri akan banyak ragam acaranya. Puncaknya tentu acara peresmian Hutan Pendidikan Konservasi Koesnadi Hardjasoemantri (HPKKH). Seperti kita tahu bahwa Prof. Koesnadi merupakan sosok yang mengedepankan semangat pembangunan dengan mengkolaborasi pengelolaan lingkungan hidup dan itulah yang ingin ditularkan pada semua insan yang terlibat acara ini.
“Sudah ndaftar acara #KagamaGoesGreen 8-9 Desember 2012?”, tanyaku pada seorang alumni UGM yang kebetulan ngobrol di sebuah moda transportasi.
Ternyata alumni UGM itu banyak banget, sehingga ketika kita mulai mencoba mencari tahu siapa saja yang ada di sekeliling kita, maka bermunculanlah para alumni UGM di sekelilingku. Mereka terdiri dari anak muda sampai orang tua yang terlihat begitu bersemangat menikmati hidup ini.
Biasanya setiap berkenalan dengan seseorang aku hanya bertanya seputar dunia kuliner atau teknologi gadget masa kini. Beberapa minggu lalu aku mulai menambah perbendaharaan obrolanku dengan menanyakan kampus dari orang yang baru kukenal. Surprise juga ternyata banyak yang alumni UGM. Surprise juga ketika mereka sama sekali tidak paham adanya KAGAMA, apalagi KAGAMA Virtual.
Aku harus menjelaskan panjang lebar tentang apa itu KAGAMA dan apa itu KAGAMA Virtual. Kadang mereka antusias menerima penjelasanku, namun tidak jarang mereka terlihat acuh tak acuh alias cuex bebeih.
Acara KV Goes Green – Kopdar dan Peresmian HPKKH masih tanggal 8-9 Desember 2012, tapi kalau tidak beli tiket sekarang takutnya pas hari H malah sudah tidak kebagian tiket. Sering kejadian merasa masih jauh harinya dan kemudian berleha-leha ternyata mendekati hari H terpaksa “nubras-nubras” nyari tiket.
Kemarin mbak Krisma ngasih tahu aku kalau aku dapat tugas sebagai penyambut tamu di Stasiun Tugu bersama komunitas SLRT (Sepeda Listrik Roda Tiga). Aku setengah tersenyum membalas pesan mbak Krisma, “aku kan dari Jakarta bareng rombongan KV Jakarta, masak ikut menyambut rombongan Jakarta?”
Jadilah mbak Krisma baru tahu kalau aku itu kadang di Jakarta dan kadang di Jogja, kadang malah tidak di Jogja dan tidak di Jakarta. Hahaha… dasar makhluk tidak jelas posisinya.
Akhirnya kuputuskan ikut pesan mbak Krisma untuk bergabung dengan tim KV Jogja menyambut rombongan dari Jakarta yang rencananya akan naik KA Taksaka, artinya berangkat dari Gambir jam 20.45 wib. Akupun memilih naik KA Bima, sehingga aku bisa mendahului rombongan KV Jakarta dan bisa ngobrol dulu dengan tim penyambutan.
Hari Minggu pagi, akupun menjelaskan acara ini ke komunitas SLRT UGM saat menempuh rute pendek ke embung Tambak Bayan Jogjakarta. Tampaknya teman-teman anggota komunitas SLRT sangat antusias menyambut acara ini.
SLRT di depan Gelanggang Mahasiswa
“Mas Eko, hari Rabu ini, Sri Sultan akan menjenguk BLPT Jogja dan akan melihat SLRT dan SLRE (Sepeda Listrik Roda Emat). Jadi kalau beliau bisa ikut meramaikan acara ini tentu akan makin bermakna acara gowes itu”
Acara penyambutan tim KV Jakarta ini memang dalam rangka Go Green dan Gowes pagi sekalian peresmian HPKKH (Hutan Pendidikan Konservasi Koesnadi Hardjasoemantri) Taman Nasional Gunung Merapi.
Banyak kegiatan yang akan menjadi isi acara itu. Beberapa minggu lalu, draft acara ini kubaca di FB, kurang lebih seperti tertulis di bawah ini.
+++
+ Jumat malam tgl 7 Desember – Nyepur bareng-bareng Gambir – Tugu (TAKSAKA)
+ Sabtu pagi tgl 8 Desember – Arak-arakan andong/dokar dari Stasiun Tugu ke Bunderan UGM/Pendopo Wisma Kagama, terus sarapan bareng-bareng di Boulevard UGM/Gelanggang UGM.
+ Sesiangan bisa diisi acara macem-macem, misal:
* Rally Foto (sudah bisa dimulai sejak dari Gambir dengan tema Go Green)
* Lomba Inovasi Limbah Plastik untuk anak-anak
* Fun games
* dll
+ Sabtu sore, bareng-bareng ke Desa Wisata Sambi.
+ Sabtu malam, pentas seni, api unggun dan menginap di camping ground Desa Wisata dan rumah-rumah penduduk di sekitaran Desa Wisata Sambi.
+ Minggu pagi 9 Desember – Lava Tour, berangkat bareng-bareng dari Desa Sambi menuju lokasi HPKKH – TNGM (Hutan Pendidikan Konservasi Koesnadi Hardjasoemantri – Taman Nasional Gunung Merapi) untuk Seremoni Peresmian HPKKH.
+ Minggu siang persiapan balik ke Jakarta.
+ Minggu malam 9 Desember – Nyepur bareng-bareng Tugu – Gambir (TAKSAKA), Senin subuh sampai di Jatinegara/
NOTE:
masih sangat dimungkinkan format dan mata acara yang berbeda.
+++
Saat ini panitia sudah sering berkoordinasi dan melakukan berbagai kopdar untuk memuluskan acara ini. Jadi tinggal nunggu Kopdar Akbar di DKI tanggal 7 Oktober 2012, yang akan dipakai sebagai ajang pemanasan acara “KV Goes Green – Kopdar dan Peresmian HPKKH 8-9 Desember 2012”
Mungkin 3 tahun yang lalu, komunitas ini belum lah terbentuk, hanya sebatas kelompok kecil saja yang mungkin sudah ada. Nah ternyata dalam perkembangannya bisa menjadi sebuah komunitas virtual yang sangat besar seperti saat ini. Komunitas Virtual ini, lahir dan besar dari warung ke warung. Ironis? Entahlah, namun memang kenyataannya, bahwa Kagama Virtual itu memang terbentuk dan bisa membesar karena dari pertemuan-pertemuan diwarung ini. Bahkan sampai saat ini, warung2 yang ada di penjuru pelosok negeri telah berhasil mempertemukan banyak alumni dari berbagai angkatan dan periode.
“berfoto bersama”
+++
Syawalan 2012 telah dilakasanankan beberapa waktu yang lalu di Joglo Mlati Yogyakarta. Secara keseluruhan ada sekitar 100 an orang yang bersedia meluangkan waktu nya untuk menghadiri acara ini, termasuk mas Anies Baswedan dan Prof BWS selaku sekjen dari PP Kagama. Sekali lagi, acara ini dilaksanakan di warung, walaupun demikian suasana rumah masih bisa didapatkan di tempat ini.
Acara Syawalan yang direncanakan dimulai pukul 11.00 baru dibuka secara resmi jam 12.00 oleh MC mas Eko Eshape serta kang Wahyu WB. Breaking ice pun dilakukan dengan sangat meriah dan menyenangkan, permainan sederhana itu telah membuat suasana lebih cair dan menarik. Adapaun secara keseluruhan acara hari kamis itu ialah sebagai berikut ini:
1. Mas Haris Yunanto, menceritakan tentang kegiatan peringatan Mengenang Prof. Koesnadi Hardjasoemantri, gathering fotografi Pulau Rambut, dan rencana gathering di HPKKH (Hutan Pendidikan Konservasi Koesnadi Hardjasoemantri) tanggal 8-9 Desember di Yogyakarta.
“mas Haris dan mas Eshape”
2. Komo Sulastama Raharja, menceritakan tentang beasiswa untuk mahasiswa UGM melalui iuran Rp. 50.000,- per bulan ke rekening BCA a/n Eko Sutrisno Hadi Purnomo Ir – BCA 5530247734 – KCP Otista dan rekening Mandiri a/n SULASTAMA RAHARJA S.T. . KAGAMA VIRTUAL , 108-00-1124743-5, Bank MANDIRI Cabang Duri CALTEX. Tahun lalu telah diberikan beasiswa bagi 16 mahasiswa dari berbagai fakultas dan tahun ini direncanakan naik menjadi 23 mahasiswa. Diharapkan jumlah ini akan dapat terus bertambah setiap tahun.
“mas Komo”
3. Indarto En, menceritakan kegiatan fundraising Kagama melalui pembuatan t-shirt dan backpack, dimana keuntungan yang didapatkan disumbangkan untuk menambah kas dana beasiswa.
4. Tri H Sulistiyo, menceritakan tentang terbentuknya Kagamavirtual berikut semua link-nya (mailing list, facebook group, twitter, blog, linked-in)
“ths”
Selain itu ada juga testimoni dari teman2 yang sudah turut menyemarakkan suasana dunia virtual, seperti mas BNK, mas Eka, mas Anung dll. Dan yang terakhir namun bisa memberikan sebuah semangat yang luar biasa ialah adanya sambutan sepatah kalimat dari mas Anies Baswedan. Inti yang dapat saya tangkap ialah, bahwa beliau sangat mengapresiasi kegiatan teman2 kagama virtual ini, dan konsep ini seiring dan sejalan dengan Prof Koesnadi, karena sudah melakukan banyak hal yang menjadi sebuah break through yang sangat luar biasa, bahkan mungkin alumni dari universitas lain jarang yang melakukan hal seperti ini.
“mas Anies”
“mas Bambang N Karim”
Mungkin memang banyak mimpi yang ingin diwujudkan, tidak hanya sebatas sharing ide serta mentah dalam pelaksanaan. Dikarenakan jika terlalu banyak konsep tanpa ada aksi nyata sama aja Nol besar (jalan ditempat). Beberapa waktu yang lalu, saya sempat melakukan sebuah perbincangan ringan dengan kakak kelas saya TM 80, dan kegalauan beliau itu sama, yaitu ketika ada munas besar seperti yang terjadi di Hotel Niko, namun ya sebatas itu saja, tidak ada tindak lanjut lagi, mentah dan hilang entah kemana.
Semoga, walaupun Kagama Virtual ini terbangun dan terkumpul dari warung ke warung, semoga bisa menghasilkan lebih banyak lagi tindakan nyata di masa yang akan datang 🙂 2282x
Pulang dari Pekanbaru, aku langsung menyiapkan diri untuk ikut acara KAGAMA Funbike 17 Juli 2011 di Ancol. Pasti suasana akan meriah dan penuh kekerabatan. Sudah lebih banyak teman alumni yang kukenal dan mereka juga sudah lebih banyak yang mengenalkau dibanding tahun-tahun lalu.
Beberapa kali mengadakan kopdar membuat pertemanan alumni UGM ini menjadi semakin erat. Bahkan ada yang menganggap terlalu erat, maskudnya euforia pertemanan ini membuat jalur komunikasi melalui milis meledak-ledak, membanjiri semua pemilik kotak surat yang berlangganan milis kagama.
Kemarin malam saya mengikuti pertemuan sebuah kelompok kecil alumni UGM (terwadahi dalam KLC) yang menghadirkan Mas Hikmat Hardono, Direktur Eksekutif Indonesia Mengajar (bagi rekan2 yang belum pernah mendengar apa itu Indonesia Mengajar (IM), bisa coba baca halaman ini dan ini). Dalam pertemuan tersebut, Mas Hikmat Hardono berbagi kisah tentang IM.
Kisah dibuka dengan cerita tentang seorang Koesnadi Hardjasoemantri muda yang menginisiasi PTM (Pengerahan Tenaga Mahasiswa) – sebuah gerakan yang mengajak mahasiswa untuk membuka SMA dan menjadi guru di daerah terpencil. Pak Koes berangkat ke Kupang pada tahun 1950an. Silakan dibayangkan. Kupang. 1950an. Selama beberapa tahun beliau tinggal di sana. Dan sekembalinya dari sana, beliau membawa tiga orang siswa paling cerdas dari sana untuk berkuliah di UGM. Seorang di antaranya, Adrianus Mooi, kemudian menjadi Gubernur BI. Mengajar di ujung negeri dan mengubah jalan hidup banyak orang. Itu inspirasi yang mengilhami IM. Continue reading →
Kopdar Kagama chapter Gandaria, versi seingatnya.
oleh Sopril Amir
Jam 6 petang lewat dikit, sms Komo van Sulastama Raharja masuk mengabarkan Kang Irvan Kristanto dan kembang angkatannya, sudah berada di lokasi, bahkan sebelum sing mbaurekso tempat Jabrik van Gandaria datang. Aku segera telp Kang Irvan berjanji segera sampai, karena rumahku tak jauh dari sana.
Ketika sampai di sana, tampak crew angkringan Jabrik sedang bersiap membuka lahan dan beberapa orang sedang berbincang rada canggung. Meski belum pernah ketemu, aku segera tahu yang mana kang Irvan, dan segera menyapanya. Buahnya, aku dikenalkan dengan mbak Wine, sang kembang, ehm. Menyapa pula beberapa teman yang sudah datang, belum hapal, yang jelas angkatan mereka lebih muda, pertengahan kedua 90-an. Continue reading →