Kagama Night : We are the champion

Tembang-tembang lawaspun memenuhi Gelanggang Mahasiswa dan panitia Kagama Goes Green seperti mendapat pelampiasan akan capeknya menjadi panitia dan capeknya melakukan perjalanan tanpa banyak istirahat. Sejak sore mereka sudah bekerja keras mengatur peserta yang naik kereta api Taksaka dan kini ketika kelelahan itu bertemu dengan vocal Dadang, maka lupalah mereka akan lelahnya badan.

Runner dan Goweser kota

25 tahun lalu aku sering nonton Dadang menyanyikan lagu-lagu Queen, seperti penonton lain, akupun ikut jingkrak-jingkrak. Tak nyana hari ini aku ikut acara Kagama Night dan melihat Dadang masih seperti dulu. Vocal yang penuh dan stamina yang masih belum banyak berubah, meskipun nafas mungkin sudah tidak sepanjang dulu.

Beberapa lagu dilantunkan dan harus diakui Dadang menyanyi dengan hati. Banyak teman lamanya muncul malam ini dan itu membuat nyanyiannya menjadi lebih bermakna. Ada nuansa rindu pada suaranya, rindu akan gegap gempitanya panggung di jaman 25 tahun lalu.

Tembang-tembang lawaspun memenuhi Gelanggang Mahasiswa dan panitia Kagama Goes Green seperti mendapat pelampiasan akan capeknya menjadi panitia dan capeknya melakukan perjalanan tanpa banyak istirahat. Sejak sore mereka sudah bekerja keras mengatur peserta yang naik kereta api Taksaka dan kini ketika kelelahan itu bertemu dengan vocal Dadang, maka lupalah mereka akan lelahnya badan.

Hampir seluruh panitia dan beberapa peserta larut dalam pesona Dadang membawakan lagu-lagu…

View original post 418 more words

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s