Menghijaukan Kampus Biru dimulai dari Surabaya

“Kalau Dies UGM tahun ini diramaikan dengan kegiatan sepedaan, maka Prajurit Jatim siap untuk mengadakan acara sepedaan seminggu sebelum acara sepedaan Dies UGM”

“Siapa tahu peserta sepedaan dari Surabaya nantinya bisa juga ikut menghijaukan Kampus Biru”

Sepedaan Dies UGM 18 Desember 2011
Sepedaan Dies UGM 18 Desember 2011

“Kegiatan ini harus jadi, karena sudah banyak mimpi kita yang tidak ketahuan rimbanya”

“Kebanyakan mimpi boleh, tapi lebih baik fokus ke ACTION! Bagaimanapun tanpa ACTION, maka semua mimpi hanya akan jadi mimpi saja”

“Oke, kita sepakat untuk mewujudkan mimpi Sepedaan warga Surabaya memperingati Dies UGM. Besok Selasa, panitia inti langsung kumpul di Posko Kagama Jatim disini (Jatim Expo)”

Prajurit Jatim (3)

Suasana penuh canda di teras Jatim Expo mewarnai seluruh acara kopdar “mendadak” warga Alumni UGM di Surabaya ini. Lucunya host acara ini justru tidak muncul satu orangpun, demikian juga para aktifis muda dari Prajurit UGM Jatim banyak yang ikut-ikut berhalangan hadir.

Seperti ada batas yang tegas di antara para peserta kopdar ini. Satu sisi adalah mereka yang berkepala enam dan lima ditambah beberapa yang berkepala 4. Di sisi lain adalah mereka yang berkepala 2 sampai 3. Bisa ditebak, bahwa yang berkepala 4 lebih, pasti kurang familiar dengan internet sementara itu yang berkepala 3 ke bawah sangat aktif dalam dunia internet. Meskipun begitu mereka tetap gaul melalui socmed masing-masing.

“Kalau gak ada imil, pakai saja SMS. Yang penting kita semua bisa terhubung dan saling berkolaborasi”

Suasana kendaraan bermotor yang terus menemani acara ini (maklum acara kopdari ini diadakan di teras Jatim Expo), ditambah sound system yang kurang keras, membuat para peserta harus ekstra keras untuk menyampaikan apa yang ada di kepalanya. Meski demikian, ternyata cerita dari para pinisepuh membuat suasana semakin cair. Usia mereka boleh dibilang sudah berkepala enam, tapi semangat mereka masih terlihat belum padam.

Satu demi satu semua peserta kopdar menyampaikan perkenalan diri dan cerita singkat tentang perjalanan hidupnya masing-masing.

“Saya menikmati suami yang sudah pensiun. Dulu kalau ingin ngobrol sama suami sulitnya setengah mati, sekarang justru suami yang sulit untuk minta waktu untuk bersosialisasi dengan anggota keluarganya”

“Ini pelajaran buat yang muda-muda, bahwa keluarga tetap nomor satu. Jangan sampai kita mengadakan acara pesta ulang tahun perkawinan tanpa kehadiran anak-anak. Pasti sakit rasanya”

“Kesibukan selalu menjadi kambing hitam saat seharusnya kita bisa menyisihkan waktu untuk keluarga. Kita bekerja untuk keluarga, tapi yang sering terjadi keluarga dinomorduakan karena alasan kerja !”

“Saya ini lulusan Sastra tapi mungkin dikira lulusan ekonomi, sehingga sering kebagian peran sebagai direktur dimana-mana. Maklum hampir separo kuliah saya habis di Gelanggang Mahasiswa”

“Hari ini saya memboyong Mie Jogya ke halaman Jatim Expo ini agar kita selalu terkait dengan Jogya dan mas Agung terpaksa menutup warung mienya di Kutisari karena semua pegawainya diboyong ke halaman ini”

“Saya lulusan S1 tapi tidak malu untuk jualan Mie Jogya, karena saya menemukan passion saya ya di bisnis ini”

“Setahun lebih saya berpikir untuk memulai sebuah ACTION, ternyata seharusnya saya segera action mumpung masih muda, karena saya masih punya banyak waktu untuk melakukan perbaikan kalau ACTION saya salah. Jangan sampai sudah tua baru berpikir ACTION!”

Prajurit Jatim (5)

Kopdar inipun akhirnya jadi ajang curhat masing-masing peserta. Saling berbalas komentar antara sepasang suami istri juga membuat suasana makin cair dan tidak terasa malam sudah semakin larut. Satu kesepakatan tunggal adalah melaksanakan kegiatan Sepeda Ceria (Fun Bike) menyambut Dies UGM pada hari Minggu, 11 Desember 2011.

“Mari kita Hijaukan Kampus Biru dengan sepeda ceria di bulan Desember 2011”

Suguhan Bakmi Jogya dan Wedang uwuh mewarnai Kopdar Prajurit Jatim ini
Suguhan Bakmi Jogya dan Wedang uwuh mewarnai Kopdar Prajurit Jatim ini

+++

Dalam kopdar ini aku curhat tentang konsep Mie Sehati : “Bagaimana agar semua masyarakat menengah ke bawah bisa membuka usaha dengan modal yang relatif kecil”.

Akibatnya, begitu acara selesai aku harus mau melanjutkan sharing tentang mie sehati, yang memang mempunyai jadwal rutin pelatihan mie sehati di Surabaya. Benar kata teman-teman, bahwa aku lebih dikenal sebagai juragan Mie Sehati daripada sebagai lulusan Sipil UGM. Mereka paling senang kalau aku bercerita tentang bagaimana kita Memulai Usaha Bisnis Mie Sehati

Bersama Kagama JATIM Nonton Bareng Timnas Indonesia melawan musuhnya

“Mas, bisa nggak volume tivinya dibesarin”, kataku pada pramusaji Resto Coffee Bean.

“Bentar pak”, jawab sang pramusaji sambil berlalu.

Matakupun terus menatap layar TV 32 inch yang ada di pojok Resto ini. Di belakangku ada rombongan anak muda yang nonton pertandingan pra Piala Duni 2014 ini, tetapi mereka nontonnya setengah hati. Obrolan mereka malah tentang Real Madrid,Ronaldo, Kaka dll.

Sampai babak pertama berakhir,aku masih sendirian saja nonton pertandingan ini. Mbak Des masih di jalan karena harus menghadiri acara pernikahan di tempat lain.

Mas Fajar masih nonton melalui TV Mobilnya, sedangkan mas Jajah entah berada dimana. Menjelang pertengahan turun minum baru mbak Des muncul bersama mas Nazir dan kitapun langsung asyik ngobrol sampai tahu-tahu mas Jajah dan yang lain mulai bermunculan.

Continue reading