Grafik Saham

Seri Belajar Saham # 01 – Analisa Teknikal

Grafik Saham

 

 

Ada beberapa jenis grafik yang biasa digunakan untuk melihat pergerakan harga saham, sebagai berikut:
1. Line chart
2. Bar chart
3. Candlestick chart

Perbedaan dari ketiga metode grafik tersebut ada pada penggunaan data yang dipakai untuk membangun grafik, dan differensiasi visual. Pada line chart, data yang digunakan adalah data harga penutupan (close). Line chart ini biasa digunakan untuk melihat trend pergerakan saham secara umum pada rentang waktu tertentu.

17103422_10212117460637986_8400547367245635789_n

Sedangkan pada bar chart dan candlestick chart, data yang digunakan adalah data harga pembukaan (open), harga tertinggi (high), harga terendah (low) dan harga penutupan (close). Karena data yang digunakan lebih banyak, maka kedua chart ini mempunyai kelebihan dalam menampilkan psikologi / kronologi pergerakan harga pada suatu saat (5 menit, 30 menit, harian, ataupun mingguan dan bulanan).

17190686_10212117461198000_7530298303169539361_n

Candlestick chart mempunyai fitur visual yang lebih mudah dilihat oleh pengguna, untuk melihat kondisi pergerakan saham. 2 pilihan warna, hitam dan putih biasanya, digunakan untuk menunjukkan secara visual trend pergerakan saham, apakah naik ataupun turun.

17190824_10212117461878017_8555232363416114283_n

Keuntungan utama dari bar chart dan candlestick chart adalah sebagai berikut:
1. Kita dapat melihat psikologi pasar (buyer vs seller)
2. Kita bisa mendapatkan pola pola yang berulang

17155864_10212117462238026_4584517826564554528_n

Sebagai contoh ada pada gambar Melihat Psikologi Pasar dan Pola. Pada masa awal, harga bergerak turun. Kemudian di bagian yang dilingkari, kita bisa membaca kalo pasar dibuka di tengah, kemudian di tutup di harga atas dari harga pembukaan (putih). Kalau kita perhatikan harga terendah pada hari itu berada jauh di bawah. Data ini dapat kita analisa sebagai berikut; harga di dorong turun (seller lebih dominan) jauh ke bawah dari harga pembukaan, hingga mencapai satu level tertentu dimana trader sudah merasa harga sudah rendah. Kemudian buyer berbondong bondong masuk ke pasar dan harga dikerek naik hingga penutupan. Data setelah hari itu menunjukkan adanya trend naik. Sehingga data yang dilingkari tersebut bisa dijadikan pola pembalikan arah.

Monggo yang mau nambah dan bertanya, masuk chat saja.

Leave a comment